Bahaya Penggunaan Styrofoam

🕊🕊
Hai-hai semuanya, tahu kah kalian apa itu styrofoam? apakah aman untuk digunakan? Nah, sebelum mengetahui jawabannya, mari kita simak yuk!! 

Apa itu styrofoam? Styrofoam merupakan salah satu jenis dari zat polystyrene (PS) yang menimbulkan bahaya dan telah digunakan lebih dari tujuh dekade untuk berbagai keperluan. Proses pembuatan styrofoam melibatkan pencampuran gelembung udara sehingga dapat mengembang dan memiliki berat yang ringan seperti busa. Biasanya ketika membeli makanan untuk dibawa pulang, beberapa rumah makan atau restoran siap saji sering menggunakan styrofoam untuk mewadahi makanan. Bahan ini memiliki banyak keunggulan sebagai pembungkus makanan, yaitu murah, tidak gampang bocor, ringan, dan praktis penggunaannya. Itulah mengapa banyak penjual makanan dan restoran yang suka menggunakan wadah makanan berbahan styrofoam. Namun tahukah kamu, di balik semua kepraktisan tersebut, tersimpan bahaya bagi kesehatan tubuh.

Bila ditinjau dari susunan kimianya, styrofoam termasuk ke dalam jenis plastik atau polimer. Bahan ini memiliki kandungan monomer, antara lain stirena, benzene dan formalin yang diketahui dapat memberi sejumlah dampak negatif bagi kesehatan tubuh. Kandungan stirena, misalnya, dapat mengurangi produksi sel darah merah yang sangat dibutuhkan tubuh untuk mengangkut sari pati makanan dan oksigen ke seluruh tubuh. Akibatnya, fungsi saraf seseorang bisa terganggu, sehingga ia akan mengalami kelelahan, gelisah, dan susah tidur. Stirena juga bisa memengaruhi kondisi janin melalui plasenta ibu dan berpotensi mencemari ASI. Stirena bisa mengontaminasi makanan melalui berbagai cara berikut:

a.) Lemak pada Makanan. Makanan yang mengandung lemak yang tinggi berpotensi lebih besar terkontaminasi stirena ketimbang makanan yang rendah lemak.
Lamanya Penyimpanan Makanan. Semakin lama makanan disimpan di dalam Styrofoam, semakin banyak kandungan stirena yang berpindah ke makanan tersebut.

b.) Panas Makanan. Semakin tinggi suhu makanan yang ada dalam styrofoam, semakin mudah zat stirena berpindah ke makanan. Hal ini bisa menimbulkan kerusakan pada sum-sum tulang belakang, masalah pada kelenjar tiroid, sampai anemia. 

Selain itu, wadah styrofoam juga bisa berbahaya bagi hewan-hewan liar. Saat rusak, potongannya sering dikonsumsi oleh hewan darat dan laut, menyebabkan penyumbatan sistem pencernaan, tersedak, dan kematian. Itulah pembahasan mengenai bahaya penggunaan styrofoam bagi kesehatan dan lingkungan. Bahaya styrofoam berisiko mengganggu sistem reproduksi. Berdasarkan penelitian dari Universitas Padjadjaran, Bahaya styrofoam datang dari zat kimia bernama stirena yang digunakan untuk membentuk wadah. Stirena (styrene) adalah komponen utama penyusun styrofoam dan zat inilah yang merupakan cikal-bakal pembentuk polistirena. Adapun dampak dari bahaya styrofoam bagi lingkungan dan makhluk hidup:

1. Merusak Lapisan Ozon
Bahan pembuatan styrofoam juga mengandung Polistirena dan gas CFC (freon) yang dapat merusak lapisan ozon.

2. Limbah Kelima Paling Berbahaya di Dunia
WHO (World Health Organization) dan EPA (Environmental Protection Association) memasukkan styrofoam dalam kategori benda yang memiliki kandungan tidak sehat.

3. Mengandung 57 Jenis Zat Berbahaya
Dalam proses pembuatan styrofoam akan menimbulkan polusi udara berupa bau tidak sedap dan dapat mengganggu pernapasan. Dalam polusi yang dihasilkan tersebut, terkandung 57 macam zat berbahaya bagi makhluk hidup.

4. Merusak Lingkungan
Karena sulit terurai secara alami, sampah dari styrofoam dapat mencemari lingkungan seperti pencemaran tanah dan pencemaran air.

5. Menghasil Gas Beracun
Masih berkaitan dengan sulitnya styrofoam terurai secara alami, maka untuk mengurainya diperlukan teknologi tinggi dan mahal. Banyak masyarakat yang menghancurkannya dengan cara dibakar, namun justru akan menimbulkan bahaya baru berupa emisi beracun dan gas karbon yang beracun.

6. Meningkatkan Risiko Kanker
WHO (World Health Organization) telah memberikan pernyataan bahwa benzene dan styrene (bahan pembuan styrofoam) bersifat karsiogenik dan dapat menyebabkan tumbuhnya sel kanker di dalam tubuh manusia jika kandungan di dalam tubuh melibih 5000 ppm.

Nah, itulah bahaya penggunaan styrofoam bagi kesehatan dan lingkungan. Semoga materi kali ini mudah dimengerti, sampai ketemu di materi selanjutnya ya. 
🕊🕊

Komentar

Postingan populer dari blog ini

"MEDIA POWTOON UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA SEKOLAH DASAR"

4 Sehat 5 Sempurna